Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 07 Desember 2015

aku yang melihat aku didepanku

aku hilang entah kemana
meninggalkan ruang yang semula terasa nyaman ditempati
menjauh dan tak terkendali
merasa asing dan sendiri

sekarang aku ada disini
ruangan asing yang tak pernah kukunjungi
ruang gelap yang tak dapat terlihat
aku meraba sekitar
mencoba menemukan cahaya

sepertinya ini ruang unknow yang belum terbuka
sisi gelap yang belum terjamah
dan akhirnya merasa asing karena berada disana
aku mencoba mencari cahaya
agar unknow setidaknya berubah menjadi hidden atau blind spot
namun yang dicari belum ku temui

disini aku mencoba membaca
membaca situasi yang sulit ku mengerti
aku melihat aku didepan aku
namun diposisi aku seperti dia yang ku lihat kemarin didepan ku
aku melihat aku didepan aku
namun diposisi aku aku melihat orang lain

aku menilai aku yang ada didepanku
mengerti dan paham akan aku dimata dia
aku melihat aku yang di depanku
membuat ku sadar akan aku dimata dia

siapa aku atau dia?
yang berada diruang gelap tak bercahaya
bagai kotak hitam didalam kotak kaca
terlihat jelas oleh sekitar
namun ada ruang hitam yang tak satupun tahu isinya
ruang itu dalam dan tak terjamah
dan mungkin saat ini aku ada disana
ruang belum ku kuasai
ruang yang belum ku mengerti

aku yang melihat aku didepanku

sad :(

saat hati sedih dengan semua ujian. diripun bimbang harus berkisah pada siapa. aku mungkin bukanlah anak yang berbakti pada orangtua, mungkin bisa dibilang sering menyusahkan juga. rasanya saat ini ingin mensudahi kuliah karena tidak sanggup untuk menengadah tangan dihadapan mereka. rasanya diri ini gagal untuk menjadi pribadi yang mandiri. aku iri pada mereka, mereka yang mampu menghabiskan waktunya untuk belajar, bekerja dan berkarya menghasilkan uang untuk keberlangsungan hidupnya sendiri. angka 20 terlalu besar jika ku belum bisa menghasilkan apapun. ya Rabb jangan biarkan diri ini tenggelam dalam dasarnya lautan kekecewaan pada diri. aku ingin menjadi pribadi tangguh nan kuat ditengah derasnya air sungai yang mengalir.

Rabu, 04 November 2015

Sunyi yang di nanti

Pada malam aku berjumpa
Berjumpa gelap yang sunyi
Pada malam aku berjumpa
Berjumpa dia yang ku nanti

Menanti namun tak berharap lebih
Karena harap hanya pada Ilahi
Namun diri seringkali berlebih
Menanti dan akhirnya berharap lagi

Tapi malam selalu menemani
Dan sunyi memberikan arti
Menemani saat diri berlebih
Dan memberi arti bahwa diri harus evaluasi

Pada malam aku merasa berarti
Karena disana ku menepi
Menepi dan bertemu sang pemilik sunyi
Dan mendapat ketenangan hati

Untuk mu yang rindu akan sunyi
Dan bertemu dia yang dinanti

Minggu, 04 Oktober 2015

Mereka Yang Menjadi Berarti dan Dinanti

malam ini aku khususkan untuk mereka
mereka yang hadirnya memberikan arti
mereka yang waktunya di curi
dan mereka yang kehadirannya dinanti
tanpa mereka kami tak berarti
dan tanpa mereka kami tak bisa berlari
(lebay sedikit)
tapi itulah nyatanya karna mereka sang pengerak
karna mereka sang CPU
dan karna mereka sang mesin
aku bangga karna berada bersama mereka
bersama untuk mewujudkan tujuan
tujuan yang diciptakan bersama-sama.
mereka itu pemimpin
ketua dari tiga perkumpulan yang berbeda mereka luar biasa
aku bahagia karna bisa menjadi kawannya
kawan yang kenal sebelum mereka menjadi berarti dan di nanti
kawan yang juga sebagai pembantu mereka
aku tak pernah malu menyebut diriku sebagai pembantu
karna aku membantu niat suci yang mereka miliki
membantu mereka mewujudkan tujuan untuk kepentingan orang banyak
mereka tiga orang yang berbeda
namun sama-sama memiliki niat yang baik
cara mereka memimpin pun berbeda
yang satu identik dengan humorisnya,
yang satu lagi identik dengan kharismanya
dan yang satu lagi identik dengan ketulusannya

aku mulai dari yang humoris sosok
ketua ku yang satu ini memang sedikit menyebalkan
tapi motivasinya untuk berkembang sangat tinggi
setiap kali kumpul celotehan selalu tercipta darinya
tapi tak jarang juga dia membuat Manajemen Konflik (MK) untuk kami
dia selalu punya cara untuk menghangatkan suasana
dia selalu mencoba berfikir lain dari yang lain
terkadang ide nya nyeleneh,
tapi dari situ tak jarang inovasi tercipta.
ketua yang satu ini juga sangat tangguh
dia membentengi kami
menjadi garda terdepan untuk perkumpulan kami
mungkin sakit hati dan kesepian sering menghampirinya
namun tak pernah sekalipun dia tunjukkan pada kami
aku ingat saat awal kali aku kenal dengannya
bapak ketua yang satu ini mengaku tidak pernah ikut organisasi sebelumnya
namun saat ini rasanya dia terlihat bak orang yg sudah mahir dalam memimpin
dia rela menjadi lilin demi menerangi sekelilingnya
ahh rasanya tak cukup untuk ku gambarkan smua keunikan yang ada padanya.

lalu ketua ku yang kharismatik
sosok ketua ku yang satu ini memang kharismatik
semua orang mengakuinya
tutur katanya baik
ucapannya penuh dengan hikmah.
ketua ku yang satu ini berbeda dengan sebelumnya
dia lebih pendiam tapi diamnya penuh arti,
berfikir untuk pergerakkan kami
dia menggerakkan kami dengan kesabaran
dia sabar melayani kami
tak jarang diriku merepotkannya
dia selalu mengingatkan kami untuk meluruskan niat
menjadikan setiap tindak tanduk sebagai ibadah
menjadikan setiap kegiatan ladang pahala
seringkali dia bertugas ganda yang selayaknya tak dikerjakan oleh ketua
namun karna niat ibadah yang selalu di usungnya
semua dia jalani, dari mulai menjadi pengisi acara,
pengganti penanggungjawab proker, sampai membelikan makanan untuk kajian
aku bahagia karna bisa ikut bersamanya mewujudkan tujuan yang mulia ini
bersama kawan-kawan mencari pahala

lalu ketua ku yang tulus
saat aku memilih untuk ikut bersamanya mewujudkan tujuan baik darinya
aku ragu karna pengetahuanku yang minim
namun hadirnya sosok ketua yang satu ini
mengajariku, memberitahu ku dan bersama-sama belajar untuk menjadi tahu
sosok ketua ku yang satu ini terkenal dengan ketulusannya
kebaikan dan keroyalannya yang membuat ia dipandang
sosok yang ini juga berbeda dengan kedua ketua ku diatas
aku lebih suka menyebutnya lembut,
yaa dia sosok ketua yang lembut
tak bisa marah,
kalau marah malah jadi aneh, hehe
tapii itulah ciri khasnya,
menggerakkan kami dengan hati
dia selalu datang lebih awal bahkan hampir tak pernah telat
padahal rumahnya lebih jauh dari kami
tapi sikap tepat waktunya menjadikan contoh untuk kami
walau sampai akhir kepengurusan kami blum bisa sepertnya

mungkin ini hanya sedikit dari memori yang ku punya tentang mereka
tapi yang pasti
mereka adalah ketua terbaik yang pernah ku temui
tak hentinya mereka belajar dan memperbaiki diri,
motivasi yang dimiliki begitu tinggi
sehinnga kesuksesan di depan siap menanti.
tulisan ini sebagai ungkapan terimakasih
karena sudah dengan ikhlas membawa kapal ini menuju dermaganya masing-masing
aku bahagia dan bangga punya ketua dan kawan seperti kalian
smoga nanti kita semua di pertemukan dalam keadaan sukses
aaamiin
dari ku kawan seperjuangan mu
dan untukmu para ketua ku

Senin, 14 September 2015

Jiwa yang hampir mati

Bagai lampu di tengah terik matahari.
Tak guna dan hanya mengabiskan energi.
Berniat memberi arti
Namun salah dan tak berarti

Tak layak disesali
Karna ini pelajaran berarti
yang layak disesali
Karna diri yang tak tahu diri

Menerangi di tempat yang telah di terangi
tanda bukti bahwa diri tak tahu diri
Masihkah harus bertanya apakah dirimu masih berarti?
Jawabannya hanya satu dirimu yang tak tahu diri.

Gontai saat tak guna dalam memberi arti
Dan akhirnya diri jatuh dalam kerdilnya hati
Motivasi yang dicari
Seolah hilang di telan bumi.

Namun hadirnya sang Ilahi
Menghidupkan jiwa yang hampir mati
Karna mati adalah akhir dari mimpi
Dan diri tak ingin mati karna mimpi belum terealisasi

Untuk mu jiwa yang hampir mati
Karna diri merasa tak berarti.

Minggu, 23 Agustus 2015

Masalah

Suatu hari ada seorang guru yang sedang memberikan pelajaran dalam kelas.
Sang guru : "apakah memegang gelas yg berisi air ini berat?" sambil mengulurkan lengannya, memperlihatkan gelas berisi air kpd para murid.
Murid : "tidak berat"
Sang guru : lalu bagaimana jika saya terus2an memegang gelas ini hingga berjam2 atau bahkan seharian?"
Murid : terdiam
sang guru : "bisa jd saya di bawa kerumah sakit karna persendian saya tak mampu menopang terlalu lama. Lain hal nya jika saya memberikan jeda untuk menaruh gelas itu lalu melanjutkannya untuk memegang mungkin berhari-hari pun sanggup.
Sama halnya dengan beban atau masalah hidup.
Akan terasa sangat melelahkan bahkan menyakitkan apabila ia terus dibawa dan di pegang. Allah yang maha besar dari besarnya masalah yang kita rasakan memberikan makna lain dari hadirnya sebuah perintah berupa ibadah.
Saat beribadah (read: sholat, mengaji dll) kita diperintahkan untuk meninggalkan smua urusan duniawi. Disinilah waktunya kita merasakan kenyamanan dan kedamaian. Lain hal nya saat kita di sibukkan dengan urusan dunia smua akan terasa melelahkan bahkan mungkin terasa sakit dan tidak sedikit yg memilih untuk mengakhiri hidupnya. Naudzubillah.

Itulah serangkaian makna hidup yg di sederhanakan.. smoga kita smua dibimbing kedalam jalan yg lurus, jalan orang2 yang diberikan nikmat oleh-Nya. aaamiin

Jumat, 24 Juli 2015

Dalam diam kami berbicara

Berjalan di tengah-tengah mega sang surya
Menyaksikan ketundukannya pada sang Raja
Ridho atas takdir yang telah di terimanya
Berpamitan bersama sang rembulan yang sama2 tunduk kepada-Nya
Semesta bergerak atas perintah-Nya

Aku pun menghampiri seorang wanita
Wanita cantik nan tangguh
Setangguh khadijah dalam menaklukkan padang pasir
Setangguh bunda hajar dalam mengurusi islmail di padang pasir.
Aku menghampirinya dan duduk disampingnya
Disampingnya aku merasakan beban yang amat berat
Kepalanya jatuh dalam bahuku
Seakan beban yang dihadapi berada dikepalanya
Kami diam seribu bahasa
Tak ada kata
Tak ada suara
Namun seakan kami mengerti satu sama lain
Kami tak berkata-kata
Tapi kami berbicara
Kami berbicara dalam diam
Mengasihi dalam doa
Mencintai dalam doa
Merindu dalam doa

Di bahuku bagai ada gunung
Amaat berat dan besar
Aku berbicara dalam diam
Mencintainya dalam doa
Memohon kepada-Nya
Agar meleburkan gunung itu dengan cinta-Nya
Agar dia dijadikan keluarga-Nya
Agar dia diberikan kebahagian dunia akhirat melalui tangan anak2nya.
Agar Rabbku mengampuni semua dosanya
Agar Rabbku menggenggam tangannya dengan penuh kasih dan sayang

Tak terasa butiran air jatuh dari kami berdua
Masih dalam diam
Masih dalam sunyi
Seolah kami berbicara
Seakann kami saling mengerti

Gunung pun mengeluarkan larvanya
Dan hujanpun semakin deras
Aku diam seribu bahasa namun telingaku melebar bak telinga gajah
Aku mendengar dengan seksama
kata-kata  seolah hilang dalam kamus bahasa
Kedua bibir seolah terkunci untuk mengeluarkan kata2
Lagi2 aku hanya diam
Hanya isyarat yg bisa ku berikan

Brukkkkk
Sebuah gunung jatuh lagi di pundakku
Bergetar dan menggelora
Tak ada yang dpt ku lakukan saat ini
Hanya jiwaku yang melayang
Menghampiri langit2 kehidupan
Menggantungkan smua harapan kepada-Nya
Berharap agar Dia menuliskan takdir yang sama dengan harapanku.
Berharap agar Dia mengampuni dosaku kepadanya
Berharap agar Dia membukakan jalan untukku
Berharap agar Dia memberikan pelangi lewat tanganku untuknya.
Lagi lagi berharap
Berharap
Dan berharap
Berharap hanya pada Dzat yang maha kuasa
Berharap hanya pada Dzat tempat kita mengharap
Berharap untuk dia yang ku sayang dalam doa
Untuk dia yang ku cinta dalam diam
Untuk dia yang ku rindu dalam kedekatan
Untuk dia
Hanya untuk dia
Wanita cantik nan tangguh
Setangguh bunda khadijah
Sesabar bunda hajar.
Untuknya ibuku tercinta..

Selasa, 21 Juli 2015

terkhusus untukmu yang ke-21

dirimu yang kebaikannya tak kan kulupakan
dirimu yang candanya tak kan hilang
dirimu yang selalu kurepotkan dan dirimu yang ku rindu.

aku yang merindu akan candamu aku yang merindu duduk di sebelahmu
aku yang merindu jalan-jalan bersamamu
dan aku yang merindu berbaagi kisah denganmu

mungkin aku tak sebaik temanmu yang lain
aku bukan pendengar kisahmu yang baik
namun suatu anugrah karena Allah mempertemukanmu denganku terlebih Dia menjadikanmu teman baikku.

aku selalu yakin bahwa semua yang Allah berikan mempunyai arti
begitupun dengan hadirnya dirimu
kau hadir memberikanku banyak pelajaran
kau hiasi hariku dengan candaan konyolmu

aku teringat saat awal-awal kita berjumpa
kau sosok pemalu yang tak banyak bicara
aku sampai malu karena aku terlalu banyak bicara
bicara yang tidak penting, malah terkadang menyakitimu
dari mu aku belajar sedikit bicara

aku pun ingat masa-masa sekolah dulu
kau sering membawa bekal dan aku pastinya yang ikut nimbrung
apalagi kalau kau membawa mie telor yang biasa kita bilang "omlet"
hmmm yummii rasanya aku rindu
kau mengajariku untuk berhemat, mengajakku membawa bekal untuk bisa makan bersama

dulu aku sering kehilangan barang-barang kepunyaanku
karena sifatku yang pelupa
dan kau mengajariku lewat kebiasaanmu
kau dulu sering memberi label disemua barang kepunyaanmu dengan bertuliskan "punyalala"
label itu bagaikan ciri khas dari mu

meski aktifitas dan hobi kita berbeda
tak menjadikan kita jauh
karena selalu ada kisah yang kita bawa untuk berbagi

dulu banyak orang yang berkomentar bahwa kita mirip
mungkin karena tiga tahun kita bersama
selalu sekelas bahkan sebangku
tak mengenal kata bosan walau terkadang kesal menghampiri
tak menetap hanya sebagai bumbu penyedap
dalam sebuah ritme persahabatan

begitu banyak kenangan yang kita lalui
walau sekarang kita jarang bertemu
semoga aku masih ada dalam barisan nama orang terdekatmu
walau sekarang kita jarang berbagi kisah
semoga kau tak menghapus ingatanmu bersamaku
walau aku tak mengucapkan Selamat di tanggal 20 karena sifat pelupa ku
semoga tak membuat kau menghapus namaku dari daftar sahabatmu

selamat tanggal 20 JUli yang ke 21 sob
semoga kelak kau menjadi salah satu wanita sukses yang ada di Negeri ini.
semoga Allah selalu memberkahi semua aktifitasmu
dan semoga semua harapan dan cita-citamu sesuai dengan coretan takdir-Nya. aaamiin..

dari ku untuk mu sahabatku :)

Ruang ide

Sejenak menghela nafas
Menikmati desiran udara yang melintas melintas diantara runyamnya kehidupan yg ganas
Hemmmmm
Terasa sejuk udara yang menghampiri
Bau tanah yang tercium menambah indahnya melodi malam hari
Belum lagi Harumnya bunga di halaman tercium bagai bau surgawi

Mata ku mengarah ke atas melihat rangkaian bintang bagai kunang2 yang menari
Menghampiri dan meminta untuk aku ikut menari.
pandanganku beralih kedepan melihat pancaran cahaya warna warni gedung bak harta karun berisi berlian, cahayanya kerlap kerlip
Menambah syahdunya malam ini

Aku suka tempat ini.
Balkon lantai dua rumahku
tak beratap
Berlantaikan kaca yang didalamnya air
Berhiaskan air mancur di salah satu sudutnya.
Gemericik air menambah kesyahduan suasana
Suara angin yang menerpa pepohonan bagai melodi musik klasik
Aku terhanyut dalam nikmat Allah yang tidak dapat di dustakan

Di sini aku merasa bagai di surga
Hanya keindahan dan kedamaian yang ku rasa
Kerunyaman dunia bagai hilang
Berganti dengan keindahan

Aku pun menghela nafas lagi
Meminta kembali merasakan yang sama
Saat karbondioksida keluar dr mulutku
Mataku terbuka
Mencari keindahan yang kurasa
Namun ternyata itu hanya ada dalam ruang ide
Ruang yang Allah ciptakan agar manusia bisa lebih hidup
Ruang yang Allah ciptakan agar manusia bisa berfikir lebih dari yang terfikirkan.

Aku bersyukur karna Allah memberikan ruang itu
Membuat ku merasakan apa yang belum bisa aku rasakan
Melihat apa yang belum bisa aku lihat
Membuat karya yang nantinya akan aku buat.

Dariku seorang yg di titipkan ruang ide

#imajinasi malam hari

Senin, 23 Maret 2015

Id dan superego

Seperti halnya id dan super ego
Mereka keras kepala
Keras layaknya batu
Walau bertubrukan namun keduanya sulit menyatu

Dimana ego?
Yg katanya menjadi jembatan di keduanya
Dimana sang penengah?
Saat ada yg bertengkar..
Dimana?

Aku butuh sang penengah
Karena aku tak mau sang raga terluka
Luka yg diakibatkan karna pertikaian
Pertikaian yg sulit meredam dan selalu hadir menghantui

Dimn sang penolong?
Saat raga di koyakkan ke kiri ke kanan..
Dimn sang pemberani?
Yg berani mengambil keputusan untuk tdk dikoyakkan
Yg berani berteriak dan memilih salah satu dr keduanya
Yg berani menghentikan luka

Dimana?
Dimana?

Aku yg seperti halnya perahu tak tau dimana bisa diam saat dayung mulai mengoyakkan ke kiri dan kanan..

Rabu, 04 Maret 2015

Aku kesal pada ibu ku

Aku kesal pada ibu
Aku marah pada IBU
Ibu jarang di rumah
Ibu juga jarang masak untuk makan kami
Ibu tidak seperti ibu2 pada umumnya Yang selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk kami, yang bisa di jadikan guru masak untuk anaknya.

Aku belum pernah mencoba masak kue berdua dengannya.
Aku juga tidak pernah menghabiskan waktu bersamanya di depan televisi sambil bercerita

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lain memasak sarapan untuk keluarganya ia lebih memilih beli di warung kemudian makan bersama setelah itu pergi mengurusi keperluan warganya.

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lain mengajari anaknya membuat kue ia mengajariku membuat mie ayam yang lezat

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lain beristirahat di siang hari namun ia sibuk kesana kesini membantu warganya

Ibuku Berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lainnya terfokus pada keluarganya namun ia membagi separuh waktunya untuk menolong org lain.

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat yang lain memilih bercerita sambil nonton televisi namun ibuku memilih menahanku di warung saat pulang dan memintaku untuk bercerita tentang kisahku

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lainnya istirahat di malam hari namun ia masih terjaga untuk mencari rizki

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu yang lainnya meminta di pijet karna seharian mengurus rumah namun ia malah menawarkan jasa pijet ke anaknya. Padahal jika di bandingkan lebih melelahkan aktifitas ia ketimbang aktifitas kami.

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat ibu2 yang lainnya meminta di temani ke rumah sakit ia malah tidak mau di antar bahkan lebih seringnya malas untuk check up.

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Saat yang lain merasa lelah dan memilih istirahat ia malah menyuruh kami istirahat duluan padahal terlihat sekali matanya sudah lelah.

Ibuku berbeda dengan yang lainnya
Ia selalu mengurusi orang lain sampai lupa pada dirinya sendiri.

Ibuku selalu memanjakan kami
Sampai saat ini.
Ia selalu menganggap kami masih kecil dan belum bisa apa2.

Ia selalu berkata "selama bisa dikerjain sendiri yaa ibu kerjain sendiri"

Aku kesal pada ibuku
Aku marah pada ibuku
Aku kesal namun aku bangga
Aku marah namun aku cinta

Ia yang mengajariku bahwa kepentingan org lain hrs di dahulukan

Ia yang mengajariku bahwa hidup harus bermakna dan berguna untuk sekitar

Ia yang mengajariku bahwa wanita hrs tangguh karna banyak hal yang hrs di kerjakan.

Ia yang mengajariku bagaimana cara menyayangi dengan tulus tanpa pamrih

Aku sangat sayang IBU Ku
Tak ada ibu sehebat ia
Kakinya yang kering Dan pecah adalah kaki terindah yg pernah Ku lihat karena darinya ia membesarkanku.

Tangannya yang kasar dan kering adalah tangan terindah yang pernah Ku lihat karena Dari situ lag kasih sayang Ku rasakan..

Wajah keriput nan lesu adalah wajah tercantik yang pernah Ku lihat karena Dari situ lah aku bisa mengenal dunia..

Aku selalu berdo'a akan kebahagiaan mu IBU..
Smoga aku bisa membahagiakanmu di masa tuamu nanti..

I Love u soo much :* ({})

Untuk kalian yang nantinya ku rindu

Saat sapa terurai merdu,
Jemari melambai merasuk kalbu
Pelukan hangat saat bertemu
Membuat rindu terajut syahdu

Kalian yang tak mengenalku
Merentangkan tangan menyambut Ku
Merangkulku dengan penuh sabar
Dan Mengingatkanku dengan kesederhanaan

Aku yang tak mengenal kalian
Tak juga mengerti kalian
Berusaha terus membuat kalian tak melepaskan pelukan itu
Berusaha agar kalian nyaman dengan rangkulan ku

Saat kita duduk bersama
Syair pun mulai tercipta
Tak ingin beranjak kemana-mana
Namun waktu memiliki masa kadaluarsa

Kini kita berada di persimpangan
Persimpangan yang membuat rindu tercipta
Persimpangan yang membuat peluk tak terasa
Dan persimpangan yang membuat sapa tak terdengar lagi

Mau kemana kau kawan?
Kemanapun kakimu melangkah
Jalan manapun yang nantinya kau pilih ingatlah masa-masa itu

Masa-masa saat tawa tercipta
Saat tangis menghampiri
saat semangat berkobar
Saat takbir bergema
Saat kepalan tangan mengayun ke atas
saat teriakan JAYA terdengar keras
Dan saat kafaratul majlis terurai merdu

Terimakasih kawan
Atas perjuanganmu
Atas waktumu
Atas genggaman tanganmu
Atas semua yang telah kau korbankan untuk jalan ini

Jalan kita masih amat panjang
Namun aku yakin di ujung persimpangan itu
Kita akan bertemu
Bertemu untuk bersatu
Dan berbincang di taman indah yang syahdu
Yakni surga abadi yang kita rindu

Aku yang nantinya akan merindu
Berjamaah dann membaca kafaratul majlis bersamamu

Untuk kalian yang membuatku merindu.

Minggu, 18 Januari 2015

Antara Harapan dan Realita

Saat harapan di bangun
Semangat berkobar dalam angan
Bergegas menghampiri
Namun fana yang berdiri

Saat realita tak sesuai dengan harapan
Terasa sesak dan sesal
sesak karena harapan tak tercapai
Sesal karena diri tak tahu diri

Aku ingin tidak sok suci
Aku iri dengan mereka
Mereka yang dengan mudah melakukan apa yang mereka inginkan
sementara aku?
Butuh berfikir puluhan kali untuk melakukan satu hal
Aku yang harusnya tahu diri dengan keadaan
Namun nafsu tak mau di atur
Memaksa diri mewujudkan
Dan akhirnya jiwa merasa terhimpit
Terhimpit antara nafsu dan keadaan
Sesak dan hanya sesal yg ada

Aku ingin seperti mereka
Terlalu sok suci saat aku bicara
Semoga smua akan indah pada waktunya
Berharap diatas harapan yang hancur

Dan akhirnya kelabu menguasai.

Jumat, 02 Januari 2015

Teriakan hati

Sesak dalam dada mengawali kejenuhan
Jenuh yang membuatku bungkam
Bungkam akan semua ketidakpastian
Ketidakpastian yang membuatku muram

Aku bangga namun ku kesal
Aku cinta namun ku bimbang
Solidaritas atas nama kedekatan
Loyalitas atas nama kesepahaman

Smoga ini awal untuk sebuah kesuksesan
Bukan awal dari sebuah keretakan

Perkataan yang di Tuhan kan
Namun hati bak setan yang membangkang
Selalu ingin menjadi malaikat
Sampai yang lain terlihat setan.

Api yang menyala ditengah gersangnya pemahaman
Mencari air namun angin yang datang
Berharap padam namun membesar
Hingga lenyap padang yang gersang