Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 21 Juli 2014

Lirik lagu Thufail Al Ghifari - Perjalanan ke Syam

Ya Rabb
Terima Kasih atas semua kebaikanMu
yang telah memberikanku semua kenikmatan Islam ini...
Engkaulah sumber kekuatanku…
Walau begitu sering sunyi dan letih menghampiri...
Namun hening kisah abadi utusanMu selalu menghibur redup semangatku
Untuk tetap bertumbuh dalam ragam warna hari dan pendapat
Dan aku begitu merindu atas surgaMu
Walau begitu sering jiwaku merasa tak layak di sana…
Namun dibalik semua keterbatasanku...
Aku titipkan doa agar Kau mau untuk memaafkanku
Ada begitu banyak khilafku
Ada begitu banyak salahku...
namun adakah alasan lain dariku meneteskan air mata ini selain takut padaMu..

Takut pada AmarahMu, takut jika Kau tidak mengenalku kelak di akhirat nanti…

Ya Rabb
Aku belum bisa meneladani Nabi Muhammad 100%
Begitu sulit rasanya walau aku akan terus mencoba
Iman ini sering naik turun ya Rabb...
namun aku mohon jangan kau gelapkan hatiku dari hidayahMu
tak ada harta kekayaanku selain memiliki Islam dalam hidupku
tak ada kekayaan terbaikku selain menjadikan Engkau diatas segala galanya
tak ada warisan terbaik dalam hidupku selain mengakui Nabi Muhammad adalah utusanMu

Ya Rabb...
Angin kehidupan terus bertiup
Waktu selalu setia menemaninya berjalan
Menghias kekompakan siang dan malam
Dan Matahari yang tak lelah iringin putaran bulan di planet ini
Dan aku masih belum bisa memberikan apa – apa...
Hanya ingin tetap berusaha ikhlas
Dan coba tuk selalu tegar melawan setiap badai...

Chorus:
Ya Rabb...
Keringat – keringat yang basuh daki tubuh disetiap saksi saksi ikhtiar..
Dan ku yakin jika aku masih bertahan
itu pasti karena Kau selalu ada dalam setiap langkahku..
Sungguh...
hanya padaMulah aku sandarkan harapan
Hanya padaMu aku titipkan ikhtiar
agar gentar berubah menjadi radar keoptimisan
Menerawang esok dalam kepastian rahmat dan keberkahan

Aku berdoa dalam setiap keterbatasan
Menjaga yakinku melawan syahwatku yang sering menipu
Jagalah aqidahku dari ribuan thagut yang menyeranta dalam benak belukar
Anta beranta logika dan analisa yang tak jarang rumuskan kebutaan dunia

Keasingan ini berat ya Rabb
Maka aku mohon tegarkanlah jiwa yang lemah ini
BIsmillahi tawakaltu Alallah La haula wa la quwwata illa billah
Maka Kuatkanlah
Kuatkanlah hati yang rapuh ini
Teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita Jihad menuju mahligai keridhoanMu
Mardhotillah... ya Rabb
Mardhotillah... ya Rabb

Karena janjiMu pasti dan ku sangat yakin itu
Maka jagalah langkahku dari segala WAHN yang menyesatkan
Tabahkan komitmen ini di antara semua fitnah dan duka

Ya Rabb
padaMu aku mencari jawaban disetiap dilemma dan kegundahan
Engkaulah tempat terbaik aku mencurahkan gelisah nafasku

Perjalanan ini terasa hampa tanpa kehadiranMu.. Ya Rabb
Aku yang hina ini berharap keridhoan menuju SurgaMu yang abadi…
Tak lelah ku memohon ampun padaMu
Agar setiap luka terbasuh syahdu nada cintaMu
Membuka ruas hati yang hitam dalam cahaya hidayahMu
Menembus ruang ruang kehidupan terindah
Aku yang ingin terjaga di jalanMu
Aku yang ingin selalu istiqomah melepas diri dari semua thagut mencari ridhoMu
Karena aku takkan pernah berharga kalau bukan karena cahaya keimanan dariMu
Maka aku berserah diri menjual semuanya padaMu
Belilah hamba dan lunasilah dengan keridhoanMu
Karena tak ada cita cita terbaik selain ingin bertemu dengan Engkau dan RasulMu
Dalam keindahan kehidupan yang abadi
Aku memohon ampunanMu, Aku mengemis cintaMu, Aku yang berusaha istiqomah dalam hijrah kepadaMu…Ampunilah hamba ya Rabb...

Jumat, 11 Juli 2014

Pemahamanku mengenai Agamaku

Tulisan ini berawal dari kegusaran hati akan banyaknya pemahaman agama pada orbit kehidupanku..
Aku bukanlah seorang ahli agama apalagi ahli ibadah. Aku hanya manusia yg sangat ingin menemui sebuah kebenaran hakiki. Memang tidak mudah. Abu2 pun sering menghampiri sampai saat ini. Terkadang aku lelah untuk terus mencari, karena abu2 itu semakin pekat menghalangi penglihatanku.
Namun keimananlah yang menjadi cahaya ditengah pekatnya penglihatanku. Aku bersyukur karena Tuhanku masih melindungiku. Aku tak tahu apa yg terjadi padaku jika ku hanya menggunakan akal untuk melihat, karena ditengan kepekatan abu2 dibutuhkan cahaya agar aku bisa keluar dari kepekatan itu, dan cahaya itu adalah Iman.

Aku percaya bahwa nilai2 yang ada pada agama tidak bisa dilepaskan dr semua aspek kehidupan termasuk politik (karena lagi pesta demokrasi). Masa ini ku temui dan ku dengar orang2 berkata "sudah ga usah bawa2 agama dalam politik", "Negara ini terdiri dari banyak agama dan suku jd ga usah bawa2 agama", "kita kedepankan persatuanlah, agama ga usah dibawa2".
Begitu banyak perkataan2 sejenis ini yang ku temui saat pesta demokrasi ini. Dan yang menjadi pertanyaanku "kita terdiri dari banyak agama jika kita tidak dilandasi dengan agama, lalu nilai2 yg akan kita pegang dr mana?? Undang2? Pancasila? Bukankah dalam perumusan keduanya dilandaskan dari nilai agama yg di anut para perumusnya??

Aku semakin tertarik menulis ini karena seseorg yg menurutku unik dan menggemaskan. Dia menggemaskan karena dia salah satu org yang berkata seperti diatas, ada ketakutan pada dirinya jika yg terpilih menjadi pemimpin nanti adalah seorg yg pro terhadap agamanya, dia takut jika nanti sang calon menang maka agama2 yang beda dengan sang calon akan diusir dr negara ini. Aku sedih sekaligus tertawa kecil saat membacanya, aku sedih karena pemahamannya tentang agamanya, tertawa kecil karena yg ia takutkan adalah agamanya sendiri, dia tdk yakin bahwa kehadiran agamanya mampu menciptakan kedamaian (astaghfirullah semoga Allah selalu melindungi akalku). Aku memang bukan ahli agama tapi aku tahu agamaku mengedepankan hablumminannas setelah hablumminallah. Agamaku mengedepan akhlak yg dicontohkan oleh Rasulku. Dan sepengetahuanku aku tidak pernah mendengar ada seorang pemimpin dr agamku yg diyakini kebenaran agamanya mengusir atau bahkan menindas org yg diluar agamanya. Justru yg aku ketahui dalam beberapa kisah terdahulu, diberikannya hak dan perlindungan kepada mereka. Wallahu'alam..
Aku hargai dan aku saluti akan jiwa nasionalis yg mereka usung, namun sebagai pemuda kita harus waspada akan paham2 pluralisme, liberalisme yg berkembang saat ini. Sekali lagi aku hanya org bodoh akan ilmu agama namun kebodohan aku lah yang mendorong aku mencari yang namanya kebenaran hakiki.. dan aku pun bukan ahli ibadah, aku hanya seorang yg geram saat melihat org yg menjatuhkan agamaku dengan pemahaman yg ia punya..

Inilah pemahamanku akan agamaku yg masih dangkal. Semoga ada yg berkenan mengoreksi.
:)

Sabtu, 05 Juli 2014

Surat untuk adikku

Dik, tidak selalu senja nan anggun menemani, tidak selalu sang fajar yg cerah menemani, tidak selalu purnama yg indah pun menemani.. semua hadir silih berganti. Saat sang fajar yg cerah menemani rindu akan rembulan menelusup, saat senja nan anggun menemani, rindu akan fajar pun menghampiri..
Kerinduan selalu bergeliat saat kita menoleh. Aku bahagia karna bisa mengenalmu, sama bahagianya saat ku melihat fajar setelah kelam..
Maafkan daku jika membuatmu kecewa,
Kini kau semakin dewasa dik, akan kau temui warna2 nan indah lain pada kehidupanmu..
Tetaplah jadi kupu2 nan cantik ditaman yg gersang, tetaplah jadi kunang2 yg indah ditengah kegelapan..

Ya Rabb di bulan yg mulia ini ku mohon jaga dia, kuatkan dia dalam menghadang terjangan ombak. Saat tanganku tak dapat menggapainya aku tau ada tangan-Mu yang selalu ada untuknya.. terimakasih atas waktu yg Kau berikan pada ku untuk bisa bercengkrama denganya, kuserahkan kembali dia pada-Mu, satu pintaku yaa Rabb, apapun yg terjadi padaku semoga engkau tdk mengubah rasa yg dulu pernah ada untukku..

Salam sayang untukmu adikku..